Sedikit cerita untuk teman-teman semuanya, ini ide
muncul tiba-tiba di sebuah try out SNMPTN. Sungguh, di saat yang tidak tepat
tapi aku mensyukurinya, soalnya aku juga udah bosan karena nggak bisa jawab tuh
soal, hehe. Kemarin itu ya, setelah aku renungkan dan perhatikan ternyata ada
benarnya juga lho Islam melarang kita untuk berpacaran. Kalau ditinjau ulang,
pacaran itu banyak mudharatnya alias banyak jeleknya. Contoh yang paling
sederhana: ketika 2 orang yang berpacaran kemudian putus, 4 dari 6 pasangan atau
mungkin mantan pasangan itu tidak akan akur alias jadi musuh. Padahal kita kan
sesama muslim yang saling bersaudara bukan??
Efek lain yang ditimbulkan dari putusnya 2 sejoli
itu (efek buruk tentunya) adalah apabila salah satu pihak belum ikhlas
sedangkan pihak yang lain udah punya gandengan baru, yang lama merasa tersaingi
dan yang baru merasa terusik, dan apa hasilnya? Perang dunia ke-3 pun dimulai. Ada yang perang mulut,
jambak-jambakan yang jadi andalan kaum hawa, dan ada juga yang perang dingin.
Ihh... ngeri juga kan??
Hmmt, kejelekan yang lain adalah kalau orang yang
berpacaran itu hatinya selalu resah, gundah, gelisah, galau gitu. Pokoknya hati
tak tenang, entah karena rindu si doi, ataupun karena takut ketahuan ortu. Dan
kejelekan yang lain bisa juga menjadikan kita sebagai pribadi yang konsumtuf,
beli ini beli itu buat pacar, beli ini beli itu biar lebih cantik di depan
pacar, beli pulsa dan beli-beli yang lain yang sebenarnya tidak terlalu
diperlukan.
Dan yang tidak kalah penting bahkan mungkin ini yang
paling penting adalah Islam melarangnya. Kenapa? Karena ketika 2 sejoli
berpacaran, tidak sedikit syariat islam yang diabaikan atau bahkan dilanggar. Contohnya?
Pertama, berpacaran tidak akan pernah terlepas dari yang namanya berduaan,
entah secara langsung maupun tidak langsung seperti chating, telfon, atau
smsan, padahal hal-hal tersebut sangat dekat dengan zina. Dan Islam telah
melarang kita untuk mendekati zina bukan?? Yang kedua, berpacaran juga sangat
jarang terbebas dari rayuan gombal yang biasanya hanya janji-janji bual yang
tak pernah menjadi nyata.
Sebenarnya sih, point pertama dan kedua yang aku
ungkapkan di atas tidak hanya terjadi antara 2 sejoli yang berpacaran, soalnya
zaman sekarang semua pinter, ngakunya nggak pacaran tapi sayang-sayangan,
katanya sih HTS (Hubungan Tanpa Status). Atau katanya hanya teman, tapi teman
tapi mesra. Kata salah satu temanku, pacaran itu sekarang hanya sebuah status. Dan
aku setuju dengan itu.
Ya, walaupun mungkin sebagian orang berpendapat
bahwa dengan berpacaran kita punya motivasi untuk berbuat lebih. Tapi kalau
dengan alasan seperti itu, bukankah lebih baik jika menikah? Karena dengan
menikah, seseorang akan termotivasi untuk menghidupi istrinya (bagi yang
laki-laki) dan melayani suami dengan baik (bagi sang istri). Selain itu, kala
menikah itu akan lebih menenangkan hati, dan banyak pahala yang diperoleh.
Untuk yang beralasan belum berpenghasilan, jangan
takut teman, karena Allah telah mengatur rezeki kita, toh kita menikahpun
karena menunaikan sunnah Rasulllah dan menghindari dari apa yang dilarang-Nya
bukan? Untuk pelajar seperti aku, mungkin ada masalah tambahan, karena seorang
pelajar tidak boleh menikah sebelum menyelesaikan masa pendidikannya. Jadi,
solusi yang pas untuk para pelajar adalah berpuasa. Karena Rasulullah bersabda
yang artinya,
“Wahai para pemuda, barang siapa diantara kamu sekalian yang mampu menikah maka menikahlah karena ia lebih menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan. Dan barang siapa yang tidak mampu maka hendaklah puasa, sebab ia bisa menjadi obat” (Muttafaq alaihi)
Hmm.. mungkin tulisan ini terlalu dewasa atau
terlalu berangan-angan ya? Dan tidak bisa dipungkiri bahwa kesalahan yang aku
ungkapkan tadi seperti berpacaran pernah terjadi dalam hidupku. Tapi, bukankah
pengalaman adalah guru terbaik? Aku pernah melakukannya, tapi tidak perlu
diperingatkan aku tahu bahwa aku salah dan aku akan berusaha untuk menjadi
seorang yang lebih baik lagi. Aku mengungkapkan ini, karena aku tak mau
teman-teman terjerumus dalam kesalahan yang sama. Pesanku untuk teman-teman,
keep istiqamah ya!! Fighting!! ^^
By:
Dewi Ponco Wati
0 komentar:
Posting Komentar